Djakarta Artmosphere, Sinergi Musik Tanah Air

10:06 PM

CERITA - Dengan misi menyelamatkan musik Indonesia, acara Djakarta Artmosphere butuh diapresiasi. Bermodalkan keinginan mengembangkan atau mengenalkan musik Indonesia terdahulu terhadap generasi sekarang, Djakarta Artmosphere hadir sebagai pembangkit musik lintas generasi. Perpaduan dan kolaborasi musisi generasi sekarang dengan musisi lawas, Djakarta Artmosphere memberikan sajian pagelaran musik alternative yang belum pernah ada sebelumnya.

Dimulai dari tahun 2009 lalu, Djakarta Artmosphere hadir dengan tema Egaliter yang mencoba memunculkan kembali semangat kesejajaran dalam kemajemukan dengan medium musik dan fotografi. Hadir dengan komposisi yang tidak biasa, misalnya menyatukan Doel Sumbang dengan Efek Rumah Kaca, Fariz RM dan Oele Pattiselanno dengan White Shoes and the Couples Company, Ebiet G. Ade dengan Sore, serta Vina Panduwinata dengan Tika and the Dissidents, dalam satu panggung menghasilkan sebuah konser kolaborasi yang spektakuler.

Yang menarik, dalam konser tersebut juga menhadirkan pameran foto yang kerjasama dengan Divisi Pendidikan Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA). Inilah sajian perdana sebagai guratan catatan sejarah awal berjalannya Djakrata Artmosphere.

Sukses mengkolaborasikan musik dan foto pada tahun 2009, Djakarta Arstmosphere kembali hadir ditahun 2010, dengan lebih spektakuler. Dibuka dengan penampilan kolaborasi Oddie Agam dengan The Trees and the Wild, Mocca dan Bonita and the Husband, Djakarta Artmosphere menjadi magnet para pecinta musik Indonesia. Ditambah lagi penampilan almarhum Utha Likumahuwa dan Leonardo yang terlihat segar membuat ribuan penonton terhipnotis.

Band Gugun Blues Shelter, yang beraliran musik blues, merasa tidak canggung membangkitkan kenangan lama dalam kolaborasinya dengan Sylvia Saartje, lady rocker pertama di Indonesia. Ditutup penampilan energik band legenda rock Indonesia Godbless yang berbagi panggung dengan band asal bali Navicula, menjadi klimaks dari gelaran konser Djakarta Artmosphere 2010.

Untuk Djakarta Artmosphere 2011, G Production, selaku organizer, memunculkan panggung baru Joyland yang berkonsep Psychedelic, sebuah panggung pembuka bernuansa ceria dengan memadukan warna-warni energik. Aksi panggung yang digelar di luar pertunjukan utama ini, diisi oleh musisi-musisi yang tidak kalah menariknya, seperti White Shoes and the Couples Company, Luky Annash, Sir Dandy, Dialog Dini Hari dan The Experience Brothers.

Di panggung utama, riuh dan antusias penonton terbayar lewat aksi panggung perpaduan dua generasi, yakni Endah ‘N Rhesa dan Margie Segers. Keduanya berhasil menyihir ribuan pasang kuping penonton lewat kolaborasinya yang menawan dengan membawakan lagu Semua Bisa Bilang di awal acara.

Dilanjutkan pada penampilan duet musisi senior Keenan Nasution dengan musisi muda Sarasvati dalam melantunkan lagu Zamrud Khatulistiwa. Kolaborasi dua generasi ini mengingatkan kita kembali pada duet Keenan Nasution bersama istrinya, Ida Royani. “Satu panggung dengan Sarasvati mengingatkan saya pada Ida Royani,” ujar Keenan Nasution bersemangat.

Tak mau kalah dengan penampilan sebelumnya, band Indie asal Bandung Pure Saturday hadir dengan gandengan keyboardis seniornya, Jockie Suryoprayogo. Lewat hembusan irama rock progresif, Pure Saturday menampilkan nuansa energik guna mengimbangi permainan mantan personil Godbless ini.

Seluruh penonton yang memadati Tennis Indoor Senayan tak hentinya bertepuk tangan ketika The Brandals dengan tandemnya Koes Plus membawakan lagu Pelangi yang dengan manis menutup konser Djakarta Artmospher 2011.

Sudah jelas bahwa konser yang diprakarsai oleh anak-anak G Production ini patut diberi acungan jempol. Lewat apresiasi mereka, sejarah musik Indonesia kembali terjaga dan tetap bersinergi dengan perkembangan musik sekarang. Djakarta Artmosphere telah berhasil memberikan ruang berekspresi untuk para musisi tanah air di tengah gempuran konser-konser musisi luar. Harapannya, Djakarta Artmosphere menjadi angin segar bagi musisi-musisi dan pencinta musik tanah air yang terus berhembus ditahun tahun mendatang.
Powered by Blogger.