Hatta Dan Kucing Kucing Diktatornya
CERITA - Kucing merupakan hewan yang banyak dipelihara. Bahkan Rasululloh S.A.W. sendiri juga memiliki kucing peliharaan yang ia beri bernama Muezza.
Beliau pun berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Ada cerita dari
sang proklamator kemerdekaan Indonesia, Mohammad Hatta, yang ternyata juga sangat
menyayangi kucing peliharaanya.
Beberapa cerita tentang
Hatta dan kucing kucingnya datang kala wakil presiden pertama Indoensia itu
mengalami pengasingan.
Ketika ia di Penjara Glodok, seekor kucing entah darimana dan siapa yang punya, selalu datang menghampiri tempat Bung Hatta. Akhirnya kucing ini pun ia pelihara, setiap kali datang selalu dibelai dan diberi makan.
Ketika ia di Penjara Glodok, seekor kucing entah darimana dan siapa yang punya, selalu datang menghampiri tempat Bung Hatta. Akhirnya kucing ini pun ia pelihara, setiap kali datang selalu dibelai dan diberi makan.
Ceritanya dengan kucing tak habis sampai situ. Waktu di Boven Digul, Bung Hatta
memelihara seekor anak kucing dan anjing.
Si kucing ia beri namanya Hitam dan Si anjing ia namai Juli. Sama seperti kucing dan anjing lain yang ada di Boven Digul, kucing dan anjing peliharaanya ini terlihat akur dan tak pernah berkelahi.
Si kucing ia beri namanya Hitam dan Si anjing ia namai Juli. Sama seperti kucing dan anjing lain yang ada di Boven Digul, kucing dan anjing peliharaanya ini terlihat akur dan tak pernah berkelahi.
Waktu diasingkan ke
Banda Naira, Hatta memelihara banyak kucing. “Oom Kaca Mata memelihara beberapa
ekor kucing berwarna harimau di rumah barunya.
Beliau memang seorang penyayang kucing. Semua kucing peliharaannya adalah kucing jantan,” kata Des Alwi dalam Bersama Hatta, Sjahrir, dr. Tjipto & Iwa R. Sumantri di Banda Naira.
Beliau memang seorang penyayang kucing. Semua kucing peliharaannya adalah kucing jantan,” kata Des Alwi dalam Bersama Hatta, Sjahrir, dr. Tjipto & Iwa R. Sumantri di Banda Naira.
Tapi ada yang tak
biasa dari kucing kucing peliharaan sebelumnya. Gemas membaca ulasan berita
politik luar negeri yang terus kian bergejolak, Hatta menamai kucing-kucingnya dengan
nama nama diktator yang dibencinya: Hitler, Mussolini, dan Franco.
Penamaan kucing kucing ini memang ia sesuaikan, misalnya kucing yang kulitnya mirip macan ia beri nama Hitler, sedangkan kucingnya yang putih belang-belang hitam ia beri nama Tito.
Kala kucingnya yang bernama Hitler kabur dan tak kembali, Bung Hatta memelihara kucing lain yang ia beri nama Turki.
Penamaan kucing kucing ini memang ia sesuaikan, misalnya kucing yang kulitnya mirip macan ia beri nama Hitler, sedangkan kucingnya yang putih belang-belang hitam ia beri nama Tito.
Kala kucingnya yang bernama Hitler kabur dan tak kembali, Bung Hatta memelihara kucing lain yang ia beri nama Turki.
Di rumahnya di Jakarta, Hatta memelihara banyak kucing. Kucing kesayangan Bung Hatta bernama Jonkheer, nama yang ia ambil dari sebuah gelar bangsawan pada masyarakat Belanda
Di Vilanya di Megamendung, Hatta mempunyai ikan kesayangan yang bernama Si Rabun, seekor ikan mas yang panjangnya mencapai 50 cm.
“Dalam hal
ketertiban ini Ayah memandang Jonkheer sebagai kucing yang tahu berdisiplin,”
kata Gemala. Bila sedang keluar rumah, Jonkheer menunggunya Hatta kembali ke
rumah.
Seolah ia tahu jadwal kegiatan Hatta; kapan mandi atau ke ruang perpustakaan. Waktu Hatta sakit, ia tidak suka makan dan mengeong-ngeong di muka kamar seakan ikut merasakan sakit tuannya.
Seolah ia tahu jadwal kegiatan Hatta; kapan mandi atau ke ruang perpustakaan. Waktu Hatta sakit, ia tidak suka makan dan mengeong-ngeong di muka kamar seakan ikut merasakan sakit tuannya.
Hatta sanagat
memperhatikan kucing-kucing peliharaaanya. Mulai dari memberi makan hingga
merawatnya.
Adil pun ia terapkan kepada kucing kucingnya, tak ada porsi makan yang berbeda. Ia akan menjentik kucing besar yang rakus dan berusaha menghabiskan porsi makanan kawannya.
Adil pun ia terapkan kepada kucing kucingnya, tak ada porsi makan yang berbeda. Ia akan menjentik kucing besar yang rakus dan berusaha menghabiskan porsi makanan kawannya.
“Ayah senantiasa
memberi contoh pada kami dalam mencintai binatang,” kata Gemala Rabi’ah Hatta,
anak kedua Hatta, dalam Pribadi Manusia
Hatta.