Melihat Legenda Patung Kristus Penebus
CERITA - Ada banyak yang bisa
diceritakan dari patung Kristus Penebus yang terletak di puncak Gunung Corcovado.
Melihat keindahan eksotik kota Rio de Janeiro dari berbagai sisi diketinggian
710 meter dari permukaan laut, menjadi alasan mengapa patung yang dikenal
dengan nama Cristo Redentor ini harus dikunjungi jika anda melancong ke Brazil.
Adalah Paulus Landowski pematung asal Prancis yang
pada tahun 1922 merancang patung setinggi 38 meter ini, dan insinyur lokal
bernama Heitor da Silva Costa yang dipilih untuk mengawasi seluruh
pembangunannya.
Dibuka pada tahun 1931, tarif perjalanannya seharga 60
real atau senilai 350.000 rupiah sebanding dengan pengalama anda melihat dari
dekat landmark yang paling popular di dunia.
Dengan menggunakan kereta trem Funicular dengan
panjang lintasan 3,8 km, anda hanya membutuhkan waktu 20 menit saja. Kereta
trem yang memiliki kapasitas 360 penumpang setiap jam ini akan melewati 5
stasiun sebelum anda sampai ke atas bukit Corcovado.
223 anak tangga menanti anda dari stasiun terakhir
sebelum sampai ke puncak tertinggi. Bagi yang tidak ingin membuat perjalanan
melelahkan mendaki gunung untuk mencapai patung, pihak pengelola menyediakan
eskalator dan lift.
Berdiri di bawah patung dengan gaya arsitektur Art
Deco para pengunjung dari berbagai bangsa, suku dan agama seakan disatukan
dengan kesadaran akan keindahan nikmat semesta alam yang diberikan Tuhan.
Hamparan bukit hijau, pasir putih pantai Copacana serta birunya lautan yang
mengelilingi kota Rio seolah tersusun membentuk lukisan alam.
Semua pengunjung berdecak kagum, terpukau, hingga
akhirnya tak habis habisnya sibuk mengabadikan momen bersejarah ini dengan
berfoto atau membuat rekaman video dengan bergaya tangan membentang dengan
latar belakang patung Yesus itu sampai habis kapasitas kartu memori di kamera
digital.
Patung tertinggi di dunia sebelum akhirnya dipatahkan
oleh Christ The King di Polandia ini, baiknya anda kunjungi ketika sore menuju
malam. Anda akan bisa menikmati terbenamnya matahari dari sudut pantai
Copacabana hingga melihat kerlap kerlip lampu kota Rio dari ketinggian.
Dibawah Bentangan tangan sepanjang 28 m, anda bisa
melihat berbagai efek lampu sorot yang menghiasi patung dan pelataran sambil
memasukkan kedua tangan ke dalam saku menjajal dinginnya kota Rio. Nikmat
rasanya jika sejenak bersandar di pembatas pelataran sambil menikmati kopi
manis khas kota sepakbola samba ini.